top of page

Deretan Perusahaan Startup di Indonesia

Perusahaan startup adalah badan usaha rintisan yang baru saja berjalan dan berfokus pada pencarian, serta pengembangan produk untuk target pasar. Dengan kata lain, perusahaan startup adalah perusahaan rintisan yang sedang dalam pengembangan.


Startup, biasanya berfokus pada inovasi dan memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi. Sedangkan, perusahaan konvensional adalah perusahaan yang telah berdiri lama dan sudah memiliki struktur organisasi yang terorganisir dengan baik.


Populasi Indonesia sebanyak 267 juta jiwa, ini merupakan market yang sangat besar. Ditambah penggunaan internet yang semakin tinggi tiap harinya menjadikan Indonesia sebagai sebuah potensi bagi industri digital dan berhasil menggaet banyak pelanggan.


Tak salah jika dikatakan, bahwa perusahaan startup Indonesia memberikan sumbangsih yang positif kepada bangsa Indonesia. Untuk itu, dalam artikel ini kita akan membahas beberapa perusahaan startup yang ada di Indonesia hingga saat ini.


eFishery


eFishery telah mencapai status dengan pendanaan seri D sebesar US$108 juta atau setara dengan Rp1,61 triliun (asumsi kurs Rp14.935 per dolar). Menurut VentureCap Insights, yang melacak pengajuan regulasi, pendanaan tersebut meningkatkan valuasi pasca-penawarannya menjadi US$1,3 miliar.


Gojek


Perusahaan ride-hailing ini digawangi oleh Nadiem Makariem sekitar 2010. Gojek menjadi unicorn pertama yang 'lahir' di Indonesia pada 2016 lalu. Gojek menjadi unicorn tepat saat usianya menginjak 6 tahun. Saat itu, Gojek menerima pendanaan senilai $550 juta dari konsorsium 8 investor yang digawangi oleh Sequoia Capital.


Tokopedia


Beranjak ke Tokopedia. E-Commerce yang didirikan oleh William Tanuwijaya ini hadir satu tahun sebelum Gojek, tepatnya pada 2009. Tokopedia berhasil menjadi unicorn kedua di Indonesia pada 17 Agustus 2017 setelah mendapatkan pendanaan dari Alibaba.


Traveloka


Traveloka atau platform perpesanan tiket online tersebut digawangi oleh Ferry Unardi dan dua rekannya. Traveloka lahir pada 2012 dan mengukuhkan posisinya sebagai unicorn pada 2017. Traveloka menjadi unicorn setelah mendapatkan pendanaan dari perusahaan sejenis milik asing yakni Expedia.


Bukalapak


Terakhir, yang baru-baru ini mengundang kontroversi yakni Bukalapak. Platform e-commerce ini berdiri pada 2010 digawangi oleh Achmad Zaky. Saat ini Bukalapak menjadi unicorn keempat yang ada di Indonesia.


OVO


OVO menjadi unicorn kelima asal Indonesia dengan perkiraan valuasi mencapai US$2,9 miliar atau setara dengan Rp41 triliun (dengan asumsi kurs Rp14.146/US$) pada 2019.


Xendit


Xendit mendeklarasikan diri sebagai layanan pembayaran B2B pertama yang menyandang status unicorn di RI. Xendit menjadi unicorn setelah mendapatkan pendanaan US$150 juta dari Tiger Global Management, Accel, Amasia dan Justin Kan's Goat Capital. Pendanaan, ini meningkatkan valuasi perusahaan menjadi US$1 miliar.


Kopi Kenangan


Jaringan makanan dan minuman (F&B), Kopi Kenangan, juga masuk dalam jajaran usaha berstatus unicorn pada 2021. Status unicorn disambar Kopi Kenangan usai mendapat pendanaan Seri C Tahap Pertama senilai US$96 juta atau sekitar Rp1,3 triliun.


J&T Express


PT Global Jet Express atau yang lebih dikenal dengan J&T Express menyandang status unicorn pada 2021. Valuasi perusahaan logistik dan pengiriman barang itu sudah mencapai di atas US$7,8 miliar per 7 April 2021. Nilai tersebut bahkan sudah melebihi para 'seniornya', meski data valuasi yang digunakan cukup lama, yakni 2016-2019.


Ajaib


pada Oktober 2021 silam, Ajaib menjadi unicorn di Indonesia dan fintech unicorn investasi pertama di Asia Tenggara setelah menggalang dana Seri B sebesar US$243 juta, atau senilai Rp3,4 triliun. Pendanaan Seri B ini dipimpin oleh DST Global, bersama dengan investor terdahulu Ajaib, yaitu Alpha JWC, Ribbit Capital, Horizons Ventures, Insignia Ventures, dan SoftBank Ventures Asia.


DANA


DANA menyandang status baru sebagai unicorn di Indonesia pada 2022. Saat itu, valuasi perusahaan tembus US$1 miliar. Perusahaan mendapatkan suntikan dana segar dari Sinar Mas dan Lazada Group. Nilai kesepakatan Sinar Mas ke DANA sebesar US$250 juta.

RECENT POST
bottom of page